Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kertasasmita, Melakukan Salam Canting Bersama CEO Smart Batik (Batik Sawit), Miftahudin Nur Ihsan pada GBN 2025
CV. Smart Batik Indonesia (Smart Batik), mitra UMKM dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dari Yogyakarta, turut tampil pada kegiatan Gelar Batik Nusantara pada tanggal 30 Juli-3 Agustus 2025 di Pasaraya Blok M, Jakarta. Pada kesempatan ini, Smart Batik mengisi booth BPDP bersama Griya Batik Gresik. Smart Batik menampilkan produk-produk batik sawit terbarunya, baik dalam bentuk kain, payung batik, maupun outer serta jaket batik sawit.
Pada hari terakhir, produk jaket batik sawit dari Smart Batik ditampilkan dalam rangkaian fashion show dan sosialisasi batik sawit, yang juga disaksikan oleh Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kertasasmita serta jajaran pegawai dari Kementerian Perindustrian yang singgah di sekitar panggung, setelah acara Fun Walk dan Run.
Agus Gumiwang secara khusus juga menyampaikan apresiasi terhadap inovasi batik sawit.
“Saya mengapresiasi batik sawit dan penggiat batik sawit yang memanfaatkan stearin menjadi bahan malam sawit, inovasinya harus terus dikembangkan,” ungkap Agus Gumiwang.
Pada kesempatan ini, Agus Gumiwang juga turut membeli 10 pcs produk dari Smart Batik. CEO Smart Batik, Miftahudin Nur Ihsan (Ihsan), merasa sangat senang dengan apresiasi yang diberikan Menteri Perindustrian tersebut kepada dirinya.
“Alhamdulillah, senang sekali, pada kesempatan ini kami bisa menampilkan karya-karya terbaik dari produk Batik Sawit dan mendapatkan apresiasi langsung dari Bapak Menteri Perindustrian RI. Beliau bahkan membeli 10 produk kami. Hal ini menjadi semangat tersendiri bagi kami, untuk terus mengembangkan industri batik sawit di Yogyakarta,” ungkap alumni penerima beasiswa LPDP tersebut.
Sejak tahun 2023, CV. Smart Batik Indonesia, yang juga binaan Balai Batik melalui kegiatan Innovating Jogja 2019, memang dikenal sebagai pelopor pengembangan industri batik sawit di Indonesia. Dengan penggunaan malam sawit, perusahaan batik yang didirikan Ihsan dan istrinya, Dinar Indah Lufita Sari tersebut juga berhasil menjadi pelopor industri batik halal di Indonesia. Bahkan di tahun 2024, Ihsan sempat menjadi delegasi Indonesia pada kegiatan Innovation Festival di Suzhou (China) yang diselenggarakan oleh National University of Singapore Research Institute melalui rekomendasi dari LPDP RI. Ihsan juga berhasil memperoleh Juara 1 dalam ajang Gender Champion Award karena melibatkan lebih dari 60 Ibu-Ibu pembatik di Yogyakarta. Selain itu, Ihsan berhasil memperoleh penghargaan Pemuda Berprestasi dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.